Pages

Kamis, 28 November 2013

Tugas Resensi



Mantra Ajaib “Man Jadda Wajadda”
Oleh : Amalina Wahyuni, XI IPA 4








Judul Buku  : Negeri 5 Menara                                                                                
Pengarang   : Ahmad Fuadi
Penerbit     : PT. Gramedia Pustaka
Tahun         : 2010
Tebal Buku : 423 halaman                                                                


     Ahmad Fuadi adalah seorang penulis yang berasal dari pinggir Danau Maninjau. Ia adalah seorang mantan wartawan TEMPO dan VOA, juga penerima 8 beasiswa luar negeri dan terakhir menjadi Direktur Komunikasi di sebuah NGO konservasi.

    Novel karya A.Fuadi ini adalah buku pertama dari sebuah trilogi yang mengisahkan tentang pengalaman hidup Alif Fikri dengan ke 5 sahabatnya di sebuah pesantren di Ponorogo, Jawa Timur yang dikenal dengan Pondok Madani (PM). Alif Fikri sang tokoh utama berasal dari Maninjau, Sumatera barat. Ia adalah seorang siswa tamatan Sekolah Menengah Tsanawiyah yang bercita-cita menjadi sosok intelek seperti Habibie dan berkeinginan melanjutkan sekolah di SMA Bukittinggi. Tapi, amaknya tidak mengizinkan hal tersebut. Amak menginginkan Alif bersekolah di Madrasah Aliyah yang berbasik Agama dengan alasan Amak ingin Alif menjadi seorang Ustadz atau Pemuka Agama seperti Buya Hamka. Dengan sangat berat hati, Alif menuruti keinginan Amaknya untuk melanjutkan sekolah di sekolah yang berbasik Agama, yaitu Pondok Madani.  

    Hari pertamanya di Pondok Madani, Alif terkesima dengan mantera sakti “Man Jadda Wajada” dari Kiai Rais. Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil. Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid, mereka menunggu Maghrib sambil menatap awan. Awan-awan itu kemudian menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Mereka tidak tahu kemana impian membawa mereka. Yang mereka tahu adalah “Jangan pernah meremehkan impian, walau setinggi apa pun”.

    Novel Negeri 5 Menara yang bercerita tentang dunia pendidikan khas pesantren ini mengajak pembaca untuk berkelana melihat cantiknya dunia dalam mimpi-mimpi indah yang berbalut dengan kerja keras dan semangat juang yang luar biasa. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam novel seperti tokoh Baso yang penuh semangat menghafal Al-Quran demi menghadiahkan jubah kemuliaan untuk orangtuanya merupakan pelajaran yang amat berharga bagi kita. Kisah yang menggelitik ini memberikan renungan dan keyakinan kepada para pembaca bahwa kesungguhan akan membuahkan keberhasilan.

    Kisah inspiratif dengan selipan humor juga dengan gaya bahasa yang menarik dan enak dibaca membuat pembaca tidak akan bosan membaca Novel karangan A.Fuadi ini. Selain itu, adanya catatan kaki di bagian bawah yang menjelaskan arti dari suatu kata membantu pembaca memperkaya wawasannya. Melalui Novel Negeri 5 Menara, kita juga bisa melihat bahwa kehidupan di pondok itu bukan hanya belajar tentang agama saja, tetapi juga ilmu umum lainnya, seperti bahasa inggris, arab, kesenian dan sebagainya.

    Tetapi, sayangnya penulis kurang menonjolkan klimaks dari cerita ini sehingga membuat dinamika cerita sedikit datar. Novel yang mengasyikkan dan menyentuh hati ini dapat dibaca oleh semua kalangan yang ingin maju dan sukses karena mengandung bermacam tata kehidupan dan inspirasi. Jadi selamat membaca dan menemukan banyak hal di Negeri 5 Menara.